Skip to main content

Begin Again

Terakhir publish tulisan di blog itu sekitar tahun 2016 apa 2017 gitu ya. Waktu itu karena kesibukan kuliah, cie (padahal alesan aja itu mah) dan ngerasa udah ga dapet feel nulis blog. Bosen kali ya, jadi waktu itu memutuskan buat berhenti. 

Tahun ini, gara-gara korona (lagi-lagi ini cuma alesan) dan hal lain yang ga bisa disebutkan, ga tau kenapa pengen lagi mulai ngeblog. Emang sih udah bukan jamannya lagi, secara orang lain udah pada pindah ke vlog. Tapi as u know, aku manusia yang ga ngikutin trend. Bahkan 'trend' yang aku ikutin cenderung mundur ke belakang. Haha.

Blog yang dulu, yang nama pertamanya adalah klapklip terus berubah jadi ensiklopedian isinya bener-bener random. Sesuai suasana hati aja pengen nulis apa. Tapi gaya nulisnya semi serius gitu, kan emang pengen belajar nulis artikel yang baik dan benar tuh ceritanya. Terus banyak juga diisi sama terjemahan lagu-lagu korea (ampun!) sekalian belajar baca hangul. Semua postingan dari masa lalu aku pindahin semua ke draft karena dibuang sayang. Pokoknya kalau baca-baca lagi tulisan dulu, suka mikir. Ih, dulu aku begini ternyata ya.

Nah kalau sekarang, tujuan nulis di blog agak beda sama dulu. Kayaknya bakal nulis lebih santai, ga udah pake riset-riset segala pokoknya begitu kepikiran tentang satu ide aku tumpahkan di sini. Jatuhnya kayak ngobrol sendiri di depan cermin tapi versi tulisan gitu lah. Buat aku nulis masih jadi media healing yang efektif, tapi selain itu aku juga suka greget pengen berbagi ide sama orang lain dan pengen tau aja, ada ga sih orang yang mikirnya sama kayak aku.

Eh, tapi kalau ga ada yang baca juga it's oke ko, aku gak akan nangis di pojokan terus mendadak berhenti nulis. Haha. 

Jadi ini tulisan pertamaku di blog tahun 2021. Prok prok prok. 

Krik 
krik 
krik 
kriiiik. 

Judulnya Begin Again. Kebiasaan! bikin judul tapi judulnya ga disebut diisi tulisan. Ya gitulah, ini kan blog bebas mau nulis apa aja, kayak gimana aja. Udah ngerti kan kenapa judulnya demikian, sodara?

Comments

Popular posts from this blog

Hari-hariku Dua Bulan ke Belakang

Setiap bangun tidur, tubuhku terasa lelah bukan main. Namun di saat bersamaan, pikiranku langsung tertuju pada runtutan tugas pagi itu. "Ah, aku harus menanak nasi" "Aku juga harus memasak mpasi" "Sarapan pake apa ya?" "Mandi dulu deh, sekarang hari senin..." Setelah mandi Menanak nasi itu urutannya : nyuci beras, masak nasi, kukus nasi, mendinginkan nasi Bikin mpasi itu urutannya : cemplung nasi, cemplung lauk, sayur, bumbu, blender, masukin ke kontainer Masak lauk : kocok telur, bumbu-bumbu, goreng Manasin air : masukin air ke teko, simpan teko di kompor Di sela-sela itu, kalau si kecil tidak dijaga ayahnya, aku akan bolak-balik menjaganya. Lalu keringat sudah bercucuran lagi. Makan, sambil menyeduh kopi yang entah sempat diminum atau tidak. Lalu pakai baju, make up, sambil nonton tekotok. Biasanya di waktu-waktu ini pengasuh datang. Tiba-tiba saja lima menit lagi menuju pukul 7. Pulang kerja, badan sudah tentu cape, namun bahagia bertemu lagi ...

Comeback Home

Blogger pada akhirnya menjadi tempat pulangku. Meskipun budaya ngeblog sudah ketinggalan jaman, tapi nyatanya aku betah dan kembali lagi. Hampir dua tahun terakhir aku kelimpungan mengembalikan kebisaanku menulis jurnal. Terlebih tujuh bulan terakhir setelah si kecil lahir. Aku merasa sempat kehilangan diriku sendiri. Kemudian, lewat serangkaian peristiwa yang terjadi, aku kembali lagi. Laptopku si uti, rusak. Mati total dan enggan kembali kuhidupkan. Aku memilih mengalokasikan uangnya untuk membeli laptop baru. Inginnya membeli Lenovo Yoga Carbon yang warna casingnya putih itu, namun harganya belum bisa kujangkau. Ini saja dulu, Advan Soulmate bikinan Indonesia, harga 2,3 jutaan. Tidak perlu nyicil. Alhamdulillah. Hanya saja, kekurangannya, storagenya begitu kecil hanya 128 GB. Aku tak kehabisa akal. Kugunakan cloud untuk menyimpan data-data ke depan. Termasuk Diya 2024. Aku sudah jarang menulis, namun aku tidak ingin berhenti sama sekali. Akan kuusahakan terus menulis dengan modal la...

Aku... Tidak Suka Mengajar Saat Ini

 Sudah tujuh tahun lebih mengajar, dan inilah akhirnya, titik jenuh pertamaku yang sangat akut. Kupikir akan membaik di tahun baru ini. Nyatanya tidak. Sama saja kalau tidak semakin buruk. Aku tiba-tiba saja merasa lelah jika harus memikirkan rencana mengajar. Memikirkan urutan pembelajaran tidak lagi membuatku bersenang-senang.  Aku hanya ingin cepat pulang setiap hari. Burnout. Aku pusing sekali Ya Allah. Aku tidak ingin di sini. Tapi semuanya serba bertentangan. Aku akan tetap di sini bahkan 10 tahun ke depan. Toloong. Aku tidak suka mengajar hari ini. Semoga hanya hari ini.