Selama hidup dalam tahun-tahun yang diberikan Allah, berapa kali sih kamu merasakan 'pindah'?
Bukan cuma dalam artian tempat ya, tapi alih status atau alih keadaan. Misalnya nih, berpindah dari dunia taman kanak-kanak ke dunia sekolah dasar yang mulai bar-bar. Pindah dari dunia unyu-unyu putih hitam ke dunia asrama pesantren yang jauh dari keluarga. Pindah dari keseruan anak sekolah pada keseriusan mahasiswa.
Awal tahun ini, aku kembali 'dipindahkan' Allah ke dunia yang baru. Aku beralih status dari pegawai swasta ke pegawai negeri. Tempatku bekerja bukan lagi gedung di belakang mesjid dan mini market, bukan pula tempat yang bisa ditempuh dalam hitungan belas-menit dari rumah. Tempat kerjaku sekarang berada di kaki gunung yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Menempuh perjalanan kurang lebih dua jam dari rumah, melalui jalan berkelak-kelok yang ramai lalu berangsur sepi, menembus hutan yang dingin, menyusuri tepi lembah dengan langit biru nan cerah.
Di sini aku berada, sebuah kontrakan kecil di tengah dusun yang ramai di pagi dan sore hari. Sisanya tempat ini amat senyap. Orang-orang sering berkumpul di depan warung atau pojokan pos kamling. Sejak kedatanganku pertama kali, suasananya tidak pernah jauh berbeda. Tetap tenang, nyaris sepi. Suara hujan dan tiupan angin kencang lebih sering membuat kegaduhan di kontrakan ini.
Di tengah kesibukan pindah kala itu, aku belum sepenuhnya sadar bahwa Allah merencanakan kepindahan ini dengan sedemikian detil, ini untuk kebaikanku sepenuhnya. Hari ini aku baru menyadarinya bahwa kebaikan yang kuterima ternyata berlipat-lipat dari yang kusadari. Bukan sekedar uang atau pertemanan. Aku dipindahkan karena ingin dihindarkan dari sesuatu yang akan membuatku sedih.
Aku dipindahkan dari radius kesedihan. Ingat teori itu? Ya, bahwa kesedihan punya radius. Kamu hanya perlu keluar dari lingkaran itu secepatnya.
Segala Puji hanya milik-Mu ya Rabb. Aku bersyukur, aku berpasrah, aku menyerahkan semuanya pada-Mu dan ternyata aku tidak kecewa atas semua rencana-Mu. Bahkan, saat aku belum menyadarinya, aku sudah berada dalam limpahan dan kedapan kasih sayang-Mu.
Comments