Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2024

Mengenang Masa Pandemi

Rasanya seperti mimpi! Itu barangkali yang sering terlintas di benak setiap kali mengingat masa pandemi Covid-19 yang begitu mencekam. Masa-masa bekerja dari rumah itu, membuat setiap dari kita memiliki hobi baru. Bagiku ada satu channel Youtube yang hampir setiap hari kutonton. Saat ini aku lupa nama channelnya. Ia bercerita tentang keseharian ibu rumah tangga dan beberapa pemikiran yang cukup relate denganku. Begitu sukanya bahkan aku mencoba meniru konsep video youtube tersebut meskipun tentu saja jauuuuh sekali hasilnya.  Aku berencana menghapusnya dari drive komputer. Maka, aku lampirkan saja dua video itu, di sini. Citepok Ciamis

Minggu Ke Tiga

Sudah memasuki minggu ke tiga di tahun 2024. Begitu pula dengan usia putra pertama kami. Ia tidak lagi malu-malu saat menyusu. Bahkan kedua tangan dan kakinya sudah bisa bergerak penuh tenaga saat tangisnya tak kunjung direspon dengan tepat. Jadwal bergadangnya pun sedikit sudah mulai bisa diprediksi. Ia bangun sejak ba'da isya, kemudian baru terlelap sekitar pukul 2. Selebihnya pulas hingga pagi. Seperti pagi ini. Setiap kali melihat wajahnya, aku merasa hampir tak percaya bahwa makhluk mungil ini pernah tinggal di dalam perutku sekian lama. Seiring dengan itu, kejadian di hari kelahirannya juga kembali berputar dalam ingatan, tentu beserta memori rasa sakit, lelah, takut, sampai kemudian lega. Aku bersyukur bisa melewati hari itu dengan "cukup" baik. Rasanya sampai hari ini pun, waktuku berpusat pada makhluk mungil ini. Namun akan kuusahakan aku tetap memegang kendali  atas diriku, waktuku, kegiatanku, serta tujuanku. Aku berjanji akan lebih konsisten lagi membaca tahun

2024 dan Aku di Dalamnya

sesaat sebelum kepalanya plontos dicukur sang Nini : ) Baru melangkah dua tahun sejak 2022, namun perubahan yang terjadi sangat drastis. Hai, apa kabar aku di tahun 2024? Tepat di akhir tahun kemarin, di malam pergantian tahun, aku melahirkan putra pertama kami. Seorang bayi laki-laki yang sehat, berambut tebal dan menangis saat dilahirkan ke dunia. Sebelas menit sebelum lahir, kejadian gempa menggegerkan kami semua. Bukan hanya yang ada di rumah bersalin, namun kami yang berada di seluruh kota Sumedang malam itu. Aku sedang rusuh melawan rasa nyeri sekaligus mulas yang baru kupelajari dan kualami hari itu. Selama beberapa detik kehilangan selera untuk mengeluh. Namun begitu gempa berlalu, aku hanya ingin cepat-cepat disuruh mengedan.  Mundur ke akhir April, pertama kalinya aku membeli test pack ke apotek. Meski bukan sebuah dosa, tapi aku malu saat mengatakannya pada petugas. Besok paginya aku mencoba menggunakan test pack tersebut dan melihat dua garis merah terbentuk. Kabar baik bah