Aku sedang berada di fase ingin menjalani kehidupan dengan baik. Emosi masih suka naik turun, apalagi pada pak suami hihi. Namun begitu emosiku selesai, aku ingin tetap memiliki progres yang baik. Salah satunya soal kesehatan. Aku ingin sehat, maka ikhtiar paling mungkin saat ini, olehraga kecil-kecilan. Aku meluangkan waktu untuk berjalan di sore hari sekitar 15-30 menit untuk jalan kaki. Targetku 6.000 langkah per hari, namun saat ini baru bisa setengahnya. Kemarin sore, aku berjalan-jalan dengan rute rumah, ipp, lalu nongkrong di mesjid As-Sya'diyah. Suansana sore kemarin, sejuk dan tidak terlalu berangin. Nyaman sekali. Karena suami sudah pulang, aku memutuskan untuk memintanya menjemput kami. Btw tentu saja aku menggendong anakku di depan. Suami pun setuju, otw. Setelah mengobrol singkat, aku pesan cuanki, dia pesan es kopi. Kami makan dengan lahap dan tak lupa mengajak si kecil untuk makan meski masih GTM nasi. Selesai makan, kami kembali bersantai. Aku mendadak ingin merekam
Hari ini langkahku serba terburu. Bangun pagi dan menghangatkan nasi. Menyiapkan diri dan mengantar anak. Mengendarai motor ke rumah lalu ke sekolah. Menyiapkan supervisi di pagi hari. Membersamai anak-anak ke museum. Pulang ke sekolah dan mengisi survei. Pulang sekolah dan pergi top up. Rumah. Memasak dan makan. Pergi menjemput anak. Pulang menyuapi makan. Menyiapkan makan. Makan. Menidurkan anak. Hari ini serba terburu. Kakiku pegal tak menentu. Badanku lelah tak karuan. Hanya saja ada hiburan, ia bilang kebaikanku dilipatgandakan. Itu saja cukup. Ketika pikiran jernih, ini bukan apa-apa. Hanya rutinitas yang belum terbiasa. Pakaian kotor mencuat dari keranjangnya. Piring dan gelas kotor saling bertumpuk tak beraturan. Kemarin dan hari ini, separuhku sedang sakit. Ini rasanya pincang dengan dua kaki. Cepat sembuh sayang.